Powered By Blogger

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pengaruh Guncangan Kebijakan Moneter terhadap Deposito Perbankan Syariah dalam Sistem Perbankan Ganda

Kajian Progres kali ini masih tentang pengaruh kebijakan moneter terhadap sektor lain yaitu deposito perbankan syariah dalam sistem perbankan Indonesia yang masih menganut sistem ganda atau dual-banking system (sistem perbankan syariah dan konvensional ) yang dipresentasikan oleh Ade Muthi’ah, mahasiswi STEI TAZKIA semester 7.

Menurut studi literatur yang dilakukan oleh Ade Muthi’ah. Dengan bank sentral (BI) yang masih menganut sistem konvensional, maka masih sangat sulit untuk menerapkan 100% sistem perbankan syariah di negeri kita ini dan sistem keuangan Islam secara institusional berkembang lebih ke arah duplikasi konvensionalnya.

Ade juga mengemukakan bahwa pengaruh kebijakan moneter, dalam hal ini turun dan naiknya BI rate menurut penelitian terdahulu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap deposito perbankan syariah walaupun tidak secara langsung. Disebutkan bahwa ada beberapa indikator yang menjembatani antara perubahan suku bunga dan besar deposito syariah, seperti PDB dan inflasi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan keadaan perekonomian yang masih menganut konvensional, maka penerapan sistem syariah di Indonesia masih dirasa mustahil untuk diwujudkan secara kaffah.

Hal ini menjadi suatu hal yang dilematis bagi bank-bank syariah yang ada, karena jika perbankan syariah menerapkan sistem syariahnya secara kaffah, maka persaingannya dengan perbankan konvensional akan menjadi tidak kompetitif, dikarenakan perbankan konvensional menawarkan suku bunga deposito yang lebih tinggi dan hal ini akan mengakibatkan perpindahan nasabah perbankan syariah ke perbankan konvensional. Kurangnya peminat perbankan syariah juga dikarenakan kesadaran masyarakat muslim yang belum sepenuhnya teredukasi dan termotivasi untuk berinvestasi di bank syariah Karena tak dapat dipungkiri bahwa masyarakat kita masih membandingkan keuntungan dan kerugian dalam investasi mereka, dan mereka tentunya memilih di sektor yang lebih menguntungkan.

Kajian Intermedit kedua yang diadakan kepengurusan Progres 09-10 ini tetap dihadiri mahasiswa baik tingkat pertama maupun mahasiswa tingkat akhir. Kerja sama yang dilakukan Progres dengan T-Smart dalam mengadakan acara Seminar Ekonomi Islam ini memberi porsi lebih terhadap para mahasiswa yang datang dibanding kajian lainnya. Pada kajian kedua ini, para mahasiswa tingkat pertama pun mulai menunjukkan taji mereka dalam memberi pertanyaan. Dari motivasi yang diberikan oleh Bapak Yulizar Sanrego pada pertemuan kajian sebelumnya terbukti telah menstimulus mereka untuk lebih menggali rasa ingin tahu mereka. Tidak lupa juga, Bapak Sanrego pada kajian kedua ini juga memberi motivasi kembali pada para mahasiswa untuk lebih dalam memahami tentan ekonomi islam itu sendiri.

Oleh : Div Pers n Publikasi 09-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar